Thursday, December 9, 2010

Pagi yang Indah

Assalamualaikum w.b.t

Pagi yang indah
jendela dibuka dan terlihat sawah nan hijau terbentang indah
burung terbang mencari makan
hujan renyai-renyai

begitu juga, hujan jua diri ini
serenyai hujan pada pagi itu
melihat kebesaran Maha Agung
begitu banyak nikmatNya
lantas diri ini tertanya-tanya
'nikmat mana lagi yang aku dustakan?

terlalu banyak nikmat yang Engkau berikan
hujan yang menyirami tanah
udara yang segar pada pagi itu
masih lagi bisa mendengar burung berkicauan bertasbih memujiMu
Nikmat yang mana lagi aku dustakan?

Pagi itu..
Burung tetap terbang berkawanan mencari rezeki buat anak-anaknya barangkali
hati tersentuh melihat kalian wahai burung
betapa kalian begitu tegar menjalankan amanah Tuhan
tetap terbang menjaga keseimbangan alam

Pagi yang indah itu..
pohon tetap berdiri
saujana mata memandang
betapa cemburu hati ini
melihat kau tetap berdiri utuh menjalini titah tuhanmu
tidak pernah kau mengeluh wahai pohon-pohonan
aku malu pada kalian

Pagi yang indah ..
aku malu
pada alam
gunung-ganang, sang matahari, awan, pelangi, air yang mengalir bahkan angin sepoi-sepoi bahasa
aku malu sungguh pada kalian
betapa kalian tetap bertasbih memuji asma maha Agung
sedangkan diriku jauh dari semua itu
tidak pernah kalian mengkhianati titah itu dengan maksiat
jauh berbeza dari diriku
aku malu

Pagi yang indah itu
butir-butir jernih luruh dari kelopak mata
aku malu
pada alam dan seisinya
aku terlalu malu
pada Dia
Hakikatnya Dia menyaksikan aku setiap detik
dia maha mendengar
aku terlalu malu
aku tidak setegar alam ini dalam sujud mereka padaMu
aku tewas dalam nafsu amarah
aku kalah dalam permainan licik musuh tradisiku
aku malu

Pagi yang indah
dan hujan pun mula mengundurkan diri
yang kelihatan hanya lah tanah yang basah
hati ini jua basah
taubatku padaMu
mahukah kau menerimanya?
aku bertaubat di atas taubat-taubatku yang lalu
kerana hakikatnya aku tetap berbuat dosa berulang kali'
Syurga
dambaan hati
sebaik-baik kampung halaman yang abadi
Layakkah aku?

Pagi yang indah itu
menjadi saksi antara aku dan Dia

muhasabah cintaku











0 comments:

Post a Comment